Aksi Demo tersebut diketahui buntut dari tidak transparan dan cenderung menganak tirikan tenaga kerja lokal khususnya warga lingkar industry dan juga perusahaan Amonia dinilai tidak transparan terhadap pengelolaan dana CSR.
Aksi yang dipimpin oleh Adrianto S. Kader, di hiasi aksi pemalangan jalan trans Sulawesi tepatnya di wilayah Kelurahan Mendono dan membakar ban mobil serta membentangkan spanduk bertuliskan “Aliansi Masyarakat Mendono dan Mondonun Mengecam PT PAU”.
Tidak hanya itu, para pendemo juga
membagikan selebaran dan melakukan sweaping menahan setiap mobil perusahaan PT. PAU yang melintas Jalan Trans Sulawesi Kelurahan Mondonun Kecamatan Kintom, Banggai, pada Senin 13 Mei 2024, sekira pukul 07.30 Wita.
Dalam Aksi Demo tersebut massa menuntut agar perusahaan memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal termasuk meminta agar melibatkan kontraktor lokal, bahkan mendesak agar pekerja luar daerah yang jabatannya bisa dikerjakan oleh pekerja lokal untuk dipertimbangkan keberadaannya.
Untuk memastikan keamanan atas jalannya aksi Demo, pihak Polsek Kintom yang dipimpin Kapolsek Kintom AKP. Laata bersama jajaran Pemcam Kintom dan Kelurahan Mendono turun langsung memantau sekaligus mengamankam jalannya aksi Demo.
Kehadiran jajaran Polsek dan Pemcam Kintom dalam rangka meredam aksi agar tidak berkepanjangan dan mengganggu arus lalu lintas. Usai negosiasi dengan massa aksi yang di fasilitasi langsung Kapolsek Kintom bertempat di kantor Lurah Mendono bersama Forkopimcam dan perwakilan dari pihak perusahaan, akhirnya dihasilkan beberapah Point kesepakatan.
Dari hasil mediasi tersebut diperoleh kesepakatan antara lain bahwa pihak perusahaan diberikan waktu selama 10 hari untuk dapat merealisasikan tuntutan warga serta mengadakan pelatihan tenaga kerja non skill ditahun 2025. (rin)
Social Header