Breaking News

Prosesi Adat "Mompolajang" Hiasi Hajatan Aqiqah di Mondonun

Kintom - Mompolajang atau dengan sebutan lain Mompopejak adalah salah satu tradisi adat suku Saluan yang tumbuh dan berkembang di Daerah Kabupaten Banggai.

Diketahui, suku Saluan adalah salah satu suku mayoritas dari tiga suku asli yang mendiami wilayah Kabupaten Banggai. Tiga suku asli Kabupaten Banggai tersebut yakni suku Saluan, Suku Balantak dan Suku Banggai.
Ketiganya memiliki ciri khas tersendiri namun dalam berbagai dialeg bahasa sering di jumpai kesamaan dalam penyebutan sesuatu. Ketiganya pun memiliki tradisi yang sama, salah satunya tradisi Mompolajang atau mompopejak.

Kata Mompolajang atau mompopejak i tanok mengandung arti menginjakkan kaki seorang bayi/balita ke tanah disertai prosesi lain yang dipandu tokoh adat atau tokoh agama sebagai bentuk awal dimulainya aktivitas anak bayi atau anak balita menginjakkan kaki diarea luar rumah dan lingkungan sekitarnya.

Prosesi adat tersebut sudah menjadi tradisi suku Saluan secara turun temurun hingga sekarang ini.

Hal ini sebagaimana pantauan awak media ini saat menghadiri undangan Aqiqah yang dirangkai dengan acara mompopejak i tanok anak dari Keluarga Yusran Sawal yang bertempat di Kelurahan Mondonun.

Kegiatan Aqiqah tersebut digelar di kediaman Parlan Qunut atau tete kai' dalam sapaan penduduk setempat bersama Maslina A selaku nenek dari Bayi yang di Aqiqah tepatnya di kelurahan Mondonun, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Minggu (21/7/2024) jam 10.30 WITA sampai selesai.

Adapun orang tua kandung Bayi sebut bernama Yusran Sawal selaku ayah dan Marlian Qunut selaku ibu kandung dari bayi yang di Aqiqah, sebut saja Ibrahim Tirmidzi Sawal yang lahir pada 02/07/2023 atau genap berumur 1 (satu) tahun.

"Kegiatan Mompolajang atau mompopejak i tanok ini adalah salah satu dari sekian kekayaan budaya yang ada di Kabupaten Banggai, sehingga perlu dilestarikan kedepannya", tutur salah seorang masyarakat yang undangan.

Ditempat yang sama, Muslim Mahamu mewakili keluarga yang berhajat menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak dan undangan sekaligus memintah maaf bila ada kekeliruan atau kesalahan mulai dari proses menjalankan undangan hingga pelaksanaan acara.

Lanjut Muslim Mahamu, menyampaikan ucapan terimah kasih atas doa yang dipanjatkan para undangan dengan harapan anak mereka kelak bisa menjadi anak yang Sholeh, patuh dan taat atau berbakti kepada kedua orang tua, berbakti kepada Bangsa dan Agama.

Usai Aqiqah yang dirangkai dengan tradisi adat Mompolajang, acara ditutup dengan jabatan tangan sebagai bentuk doa restu kepada keluarga yang berhajat.

Acara yang terbilang sederhana namun meriah tersebut dihadiri Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Imam Aman Kuamas, rekan kerja orang tua dari karyawan Des LNG Senoro, Muslim Mahamu selaku pembawa acara dan undangan lainnya. (rin)
© Copyright 2022 - MITRAPERS ONENEWS