Bangkep, Sulteng - Kota rusa adalah julukan untuk kota merauke yang merupakan ibukota Provinsi Papua Selatan. Nama kota rusa disematkan karena di Merauke banyak sekali ditemukan rusa liar endemik berkeliaran disana-sini.
Tapi kali ini, penulis selaku Kepala Biro media mitrapers.onenews.co.id wilayah Bangkep tidak akan membahas tentang kota rusa, namun yang akan kita bahas secara mendalam adalah sebuah fakta yang lebih menarik di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) yakni "KOTA DANAU".
Nama kota danau sendiri bermula dari ucapan spontan dari sepasang turis asal Belanda yang takjub dengan keindahan gugusan 8 danau yang terbentang sepanjang Dusun Alani, Kecamatan Buko Selatan dan Desa Lemelu yang merupakan wilayah kecamatan Bulagi Selatan.
"This is a very beautiful Lake City", begitu ungkapan si turis Belanda yang artinya "ini kota danau yang sangat indah"
Sekalipun letak Dusun Alani dan Desa Lemelu nyaris berimpitan namun kedua tempat ini berada dalam dua wilayah administrasi kecamatan yang berbeda.
Kawasan wisata ini sangat wajar disebut kota danau, karena ada 8 danau yang seakan berbaris rapi di antara kedua desa dan dusun tersebut.
Untuk Dusun Alani sendiri terdapat 4 (empat) danau sedang dengan keunikan bentuk dan legendanya masing-masing yakni :
1. Danau Tetean
2. Danau Bundala
3. Danau Keubilito
4. Danau Ebunga
Sementara di Desa Lemelu juga memiliki 4 (empat) danau dengan keindahan dan legendanya yang tidak kalah menarik untuk di eksplorasi, yakni ;
1. Danau Emeluk
2. Danau Lelau
3. Danau Paisulalomo
4. Danau Anggabule
Kedelapan danau yang ada, memiliki karakteristiknya masing-masing baik lanscapenya, bentuk batuan di tepinya juga siklus pasang surutnya dan ciri khas yang seragam untuk Keseluruhan danau di kota danau, yakni sama-sama tidak memiliki sungai terbuka yang menuju ke laut namun siklus airnya keluar dari bebatuan dan selanjutnya menghilang ke dalam bumi tanpa diketahui dimana muaranya.
Tidak hanya memiliki keindahan gugusan danau, Dusun Alani dan Desa Lemelu adalah kampungnya para Budayawan dan Seniman Tradisional.
Sebut saja Pak Ahas, tokoh yang sehari-hari berprofesi sebagai tenaga pendidik yang lahir dan dibesarkan di Desa Lemelu, beliau telah melahirkan puluhan karya dengan tema seni dan kebudayaan, berupa musik tradisional, tarian adat, theather, lagu bahkan film dengan tema adat dan budaya.
Karya-karya masyarakat di kawasan Kota Danau selalu ditampilkan dan telah mengharumkan nama Kabupaten Banggai Kepulauan di berbagai Ivent Budaya dan Vestifal Pariwisata tingkat lokal, regional maupun tingkat nasional.
Keindahan alam dan kekuatan budaya bak gayung bersambut, semakin menegaskan besarnya potensi pengembangan industri pariwisata di kawasan Lake City atau Kota Danau.
Penulis : Irwanto Diasa
Social Header