Breaking News

Polemik Layanan PDAM Tak Kunjung Usai, Ini Penjelasan Kanit PDAM Bulagi

Bulagi - Keluhan masyarakat Bulagi tentang layanan air bersih PDAM Bulagi tidak kunjung usai. Kebanyakan masyarakat Desa Sosom mengaku nyaris 10 tahun tidak terlayani secara efektif, 

"Sempat jalan rabu-rabu kitorang so senang tapi abis itu mati lagi sampe sekarang dan kalau air di tong tadah hujan sudah habis terpaksa beli air di oto tengki dan itu bagi kami sangat mahal", ucap warga yang enggan disebutkan namanya.

Jamrin Diasa S. Sos selaku Kepala Desa Sumondung juga mengungkapkan hal yang sama, rata-rata masyarakat kami yang rumahnya bagian atas sudah tidak mendapatkan air bersih lagi yang cukup,

Jamrin Diasa selaku Kades Sumondung, tempat Resefoar itu diletakan juga membenarkan bahwa baknya sudah "PECAH" dan tidak dapat di gunakan lagi.

"Sangat disayangkan bak yang dibangun Rp 1 M lebih tersebut cuma beberapa kali digunakan sudah pecah, waktu bak itu masi aktif kami di Sumondung airnya sangat lancar", tutur Kades.
Menyikapi keluhan warga, Kabiro Mitrapers Bangkep berusaha menghubungi Kepala PDAM Unit Bulagi IDILHAM MATAHUR via telpon.

Saat ditanya, Idil membenarkan kalau memang untuk Bulagi sudah menjadi langganan keluhan pelanggan, pasalnya dengan metode distribusi pompanisasi, banyak sekali faktor yang mempengaruhi kegagalan distribusi.

"Itu sudah diluar kemampuan kami sebagai operator teknis", ucap Idil.

Lanjut Idil, pompa kami yang tersisa tinggal 3 dan daya listrik yang ada hanya mampu dorong untuk 2 Pompa, itupun hanya bisa operasi selama 9 jam dan harus kami istirahatkan selama 2 jam baru bisa di on kan lagi, sementara harus melayani pipa arah Kecamatan Bulagi utara dan kecamatan Bulagi kami sudah berusaha dengan sumber daya alat yang ada dan fakta di lapangan sudah diluar jangkauan kemampuan kami.

Ditanya tentang Sistem Resefoar semi gravitasi di Sumondung yang dibangun tahun 2020 dan selesai awal 2021 dengan anggaran diperkirakan Rp 5 Miliar, kanit PDAM Bulagi mengatakan itu sudah tidak bisa kami fungsikan.

"Baknya sudah retak dan pompa agak berat mendorong kesana bisa jadi karena tingginya elevasi atau ukuran pompa mungkin yang tidak sesuai padahal kalau itu berfungsi kami memprediksi pelayanan bisa lebih baik lagi", terang Idil.

Ditanya soal skema solusi yang dimungkinkan untuk meningkatkan pelayanan di Bulagi, Kanit PDAM Bulagi menyampaikan beberapa alternatif yakni mengaktifkan Resefoar Sumondung dengan perbaikan pada sistem pompa, pipa dan baknya, kemudian untuk desa Sosom dan Kampung Baru perlu pengadaan Pompa Boster (Penguat) yang di taruh di Rsefoar kampung baru.

Hal itu dimaksudkan agar bisa mendorong pada jalur pipa yang elevasinya tinggi di jalur Sosom, ada cara lain pipanya yang di kasi turun tetapi rumah-rumah yang di atas tidak terlayani lagi.

"Untuk jalur Sosom sedang di kunci karena  memang air belum bisa sampai kesana", tutup Idil.

Harapan Masyarakat mengenai Persoalan Air bersih di Bulagi ini agar tidak boleh didiamkan begitu saja. Dibutuhkan penanganan jangka pendek dan segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Bangkep di bawah pimpinan Bupati dan Wakil Bupati Rusly Moidadi -Servy Kambey bersama DPRD. (Irwanto Diasa)
© Copyright 2022 - MITRAPERS ONENEWS