Bangkep - Alokasi anggaran 9 Miliar rupiah Pembangunan Sistem Pipa dan Resefoar di Kecamatan Bulagi dan Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep) pada tahun 2020 teridentifikasi lebih dari separuh gagal.
Pasalnya, skema baru Pipanisasi yang bermuara di Resefoar raksasa di desa Sumondung tidak berfungsi dan berdampak pada jangkauan dan volume Layanan Pasokan Air Bersih.
Padahal Skema Baru (Resefoar Sumondung) ini dibuat untuk memindahkan sebagian beban Pemakaian Air Bersih Pipa "Sosom Kampung Baru" yang selama ini supliynya terhenti sekitar 10 Tahun akibat tidak seimbang suply air dan pemakaian sepanjang jalur pipa.
Desa yang akan di pindahkan beban airnya jika skema Resefoar Sumondung berhasil diantaranya Sumondung,bPeling Seasa, Oluno, Meselesek, Boloi dan Bulagi 2 diharapkan dengan pembangunan Sistem Resefoar Sumondung akan menambah jangkauan pelayanan PDAM ke Sosom, Toolon bahkan ke Montomisan.
Terkait hal ini, Direktur PDAM Bangkep saat dikonfirmasi diruang kerjanya menyampaikan "Kami tidak berani operasikan Resefoar Sumondung karena kondisinya sudah retak beresiko pecah dan bisa berbahaya".
Ditempat berbeda, saat dikonfirmasi lewat Whatsapp Irpan sebagai kepala seksi di Dinas PU Bangkep yang terlibat sebagai PPK pada masa proyek itu dikerjakan mengatakan. " Ini proyek Lama, dan sudah FHO kami sudah pernah di hearing di DPRD dan secara teknis tidak ada masalah, terkait fungsi Dinas kami sebatas Membagun dan kendali pemanfaatan ada di PDAM".
Ada kejanggalan terjadi pada proyek ini, pasalnya PDAM selaku operator tidak berani mengoperasikan Sistem yang terbangun karena kualitas yang buruk, sementara Resefoar yang dibangun sudah pecah sebelum masa pakai yang ideal dan menurut sumber dari Pihak PDAM menuturkan kalau Resefoar tersebut dipakai tidak sampai 1 Tahun Sudah Pecah.
Kondisi ini menuai kritik dan tafsir bebas dari berbagai kalangan baik Aktivis LSM, Media, Advokad terutama Masyarakat Bulagi yang merasa dirugikan. Publik berharap pemerintah dalam hal ini Bupati dan Pihak DPRD turun tangan. (Irwanto Diasa)
Social Header