Bangkep, Sulteng - Isyu pengadaan atribut ormas mencuat ke permukaan setelah menunggu selama lebih kurang 8 bulan dari pelaksanaannya di tahun 2024 silam.
Pasalnya, Isyu pakaian atribut ormas yang menurut beberapah sumber mengatakan kalau telah lunasi dan telah mengetahui pula kalau sebagian besar atribut tersebut sudah ada di penyedia di Jakarta. Yang masing-masing terdiri dari Kaos sebanyak 1000 Pcs dan Kemeja sebanyak 100 Pcs dengan nilai kontrak sebesar Rp 47.500.000,-.
Sayangnya, hingga saat ini atribut ormas kebanggaan mereka tersebut tak kunjung sampai ke pemakai yang juga anggota dari ormas tersebut.
Tak tanggung-tanggung, biaya pengadaan atribut ormas yang disepakati antara pengurus dan anggota senilai Rp 100 juta untuk pengadaan 1100 Pcs atribut ditambah biaya operasional pengurus sebesar Rp 17 juta.
Hal ini sebagaimana penuturan sumber yang enggan disebutkan namanya kepada media ini (8/8/2025) yang mengatakan bahwa sepengetahuan anggota dana pengadaan atribut tersebut sudah disetor kepada seseorang berinisial (R) dan (A), keduanya warga asal Bangkep, Sulteng.
"Dana pengadaan atribut tersebut sudah disetor kepada A dan R, tapi atributnya sampai sekarang tak kunjung tiba", kata sumber.
Lanjut sumber, total dana yang sudah disetor kepada R dan A senilai 104.985.000, yang disetor ke Konveksi di Jakarta itu Rp 20 juta atau tersisa Rp 84.985.000.
"Nah, dana sebanyak itu dikemanakan ? Kenapa atribut tidak segera dilunasi", ucap sumber dengan nada heran.
Sumber mengaku kesal dan menuntut dana dikembalikan. Namun demikian pihaknya masih menunggu niat baik dari orang yang dipercayakan mengurus hal tersebut, tetapi tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal menempuh jalur hukum.
"Waktu kami menunggu sudah 8 bulan, akan tetapi kami masih menunggu niat baik mereka, walaupun tidak menutup kemungkinan bakal ditempuh jalur hukum sebab perbuatan ini tidak boleh didiamkan", tegasnya.
Senada dengan sumber, penyedia barang (Konveksi) inisial (Wk) warga Jakarta melalui sambungan Via Telepon WhatsApp membenarkan bahwa ada kesepakatan antara R dan pihaknya (Penyedia-red), dan itu terjadi pada sekitar bulan Nopember 2024 silam.
Total pesanan atribut yang disepakati sebanyak 1100 Pcs dengan nominal kontrak senilai Rp 47.500.000,-. Namun, hanya Rp 20 juta yang disetor oleh (R). Masih tersisa Rp 27.500.000. Akibat pembayaran yang tersendat inilah yang menyebabkan pihak penyedia belum mengirim sisa atribut pesanan tersebut.
Penyedia yang berdomisili di Jakarta tersebut mengaku kalau sebanyak 50 Pcs sudah dikirim terlebih dahulu. Sehingga masih tersisa 1.050 Pcs yang belum terkirim.
"Benar, R pesan atribut ke kami sebanyak 1100 Pcs, dengan total kontrak senilai Rp 47.500.000, namun baru Rp 20 juta yang disetor, masih tersisa Rp 27.500.000 sehingga kami belum menyerahkan sisanya", beber Penyedia Atribut.
Lanjut penyedia, syarat untuk pengiriman sisanya adalah R harus mengirim sisa pembayaran atau dalam kata lain melunasi sesuai kesepakan.
"Kalau hari ini dikirim dananya, maka hari ini kami kirimkan atributnya", tandas Penyedia.
Ditambahkannya pula bahwa dari nominal kontrak yang hanya bernilai 47,5 juta R harusnya sudah melunasi secara keseluruhan mengingat taksasi dana sesuai kesepakatan diinternal anggota mereka dikisaran 100 juta rupiah atau dengan kata lain R dan rekannya meraup keuntungan 50% lebih kalau terkumpul semua dananya.
Penyedia mengaku bahwa sampai hari ini, pihaknya masih menunggu niat baik dari R, walaupun mengaku kesal karena hanya dijanji dan sudah berjalan selama 8 bulan.
Terpisah, kepada media ini (8/8) melalui kontak WhatsApp (R) selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap kesepakatan pemesanan atribut ormas tersebut mengaku kalau pembayaran pengadaan atribut ormas tersebut sudah sebagian disetor atau belum lunas. Namun ia berjanji bahwa paling lambat bulan depan (September 2025) akan melunasinya.
"Benar, masih terhutang sebagian dan saya berusaha agar di bulan ini atau paling lambat bulan depan bisa saya lunasi", ucap R tanpa memberikan penjelasan rincian dana dimaksud.
R juga menyampaikan bahwa pesanan atribut tersebut sebanyak 1100 pcs, sudah terkirim 50 pcs dan barang itu masih disimpan di pengurus wilayah Propinsi karena belum cukup untuk dibagikan, menunggu terkirim secara keseluruhan baru dibagikan kepada para anggota.
Lanjut R menyampaikan bahwa masih tersisa sekitar 180 orang anggota yang belum menyetor termasuk pengurus di tingkat Kabupaten.
"Masih ada yang belum menyetor sebanyak lebih kurang 180 anggota termasuk Pengurusan s kabupaten", beber R.
Namun demikian, R mengakui tetap berusaha untuk melunasi pesanan kepada penyedia agar atribut tersebut bisa segera diserahkan kepada para anggota dan pengurus baik tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa/Kelurahan. (red)
Social Header