Breaking News

Kapolsek Liang Bersama Burung Indonesia, Pemda Bangkep, Koramil Liang dan Masyarakat Laksanakan Penanaman Bibit Mangrove Di Desa Mamulusan

Liang - Dengan memaknai Hari Perikanan Sedunia, Burung Indonesia bersama-sama Kadis DLH Kab. Bangkep, Kapolsek Liang, Anggota Koramil Liang, Staf Kantor Camat Liang, Bhabinkamtibmas, Kades Mamulusan, KPH, KPA, Pendamping Desa, Siswa SMAN 1 Liang dan Masyarakat Desa Memulusan melaksanakan penanaman bibit Mangrove di kawasan pantai desa Mamulusan Kec. Liang Kab. Bangkep (9/12/2023).

Kapolres Bangkep AKBP JIMMY MARTHIN SIMANJUNTAK, S.I.K melalui Kapolsek Liang IPDA MUH. RUHIL NEWTON SUGIARTO, S.H menyampaikan kepada awak media bahwa pihaknya bersama Burung Indonesia, Pemda Bangkep, Koramil Liang, Staf Kantor Camat Liang, Masyarakat dan Pelajar melaksanakan penanaman bibit Mangrove di kawasan pantai desa Mamulusan Kec. Liang Kab. Bangkep, dalam rangka Hari Perikanan Sedunia. Hal tersebut dilakukan untuk mengkampanyekan kepada masyarakat untuk sadar akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati bagi kelangsungan kehidupan, dimana dengan adanya hutan Mangrove tentunya memiliki banyak manfaat seperti menjaga ekosistem kawasan pesisir pantai dan laut, untuk mendukung kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya serta mencegah terjadinya musibah bagi manusia itu sendiri.

Berikut beberapa manfaat dengan adanya hutan mangrove antara lain menyediakan Nutrisi bagi nakhluk hidup, menjernihkan air dan menjaga salinitas garam, menyediakan berbagai kebutuhan obat tradisional, mencegah abrasi dan erosi tanah, menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan sungai daerah erosi dan abrasi, menahan angin kencang dari laut, menahan proses penimbunan lumpur, menjaga wilayah penyangga dan menyaring air laut menjadi air tawar di daratan, mengolah limbah beracun, menghasilkan oksigen, dan menyerap karbon dioksida, menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan bagi plankton sehingga dapat menunjang rantai makanan, tempat memijah dan berkembang biak ikan, kerang, kepiting, dan udang, tempat berlindung, bersarang, dan berkembang biak burung atau satwa lain, sumber plasma nutfah dan sumber genetik, Habitat alami bagi berbagai jenis biota serta dengan adanya hutan Mangrove juga dapat dikelola untuk dijadikan tempat wisata, penelitian, dan pendidikan, ucap Kapolsek dengan pangkat balok satu di pundaknya tersebut.

Kapolsek menambahkan bahwa kami secara pribadi dan kedinasan tentunya sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan penanaman Bibit Mangrove di kawasan pantai desa Mamulusan Kec. Liang Kab. Bangkep yang di inisiasi oleh Burung Indonesia, Pemdes Mamulusan dan Masyarakat. Tentunya kegiatan ini sangat banyak mendatangkan manfaat yang baik dan positif. Selain itu pihaknya juga mengajak seluruh masyarakat Kab. Bangkep untuk lebih peduli dengan masalah lingkungan dan juga ikut bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan-hutan mangrove yang ada di pesisir pantai, _"mari kita semua galakan kembali penanaman bibit Mangrove untuk kemaslahatan umat manusia dan untuk Bangkep tercinta"_. Pelestarian kawasan mangrove adalah usaha yang sangat baik untuk menstabilkan kondisi lingkungan dan menyelamatkan semua habitat di hutan mangrove, kata Kapolsek yang merupakan lokal boy tersebut.

Sementara itu Koordinator Burung Indonesia untuk Sulawesi Tengah yakni Andi Faisal Alwi selaku penggagas kegiatan mengatakan bahwa kerangka acuan dari aksi penanaman mangrove dengan tema _"Akat Jagaiyo Konda Lipu, Akio Ko Akat, Lapus Konda Mangampalan"_ berdasarkan dari latar belakang pemetaan mangrove secara partisipatif yang dilakukan sejak bulan Juli 2023 oleh Burung Indonesia menunjukkan kerusakan mangrove di lima desa pesisir teluk Liang seluas 7,77 Hektar dengan jenis dominan mangrove yang rusak adalah jenis Tamok (Bruguira Gymnorhiza Lam) dan jenis mangrove Sailong (Rhizophora Mucronata Lam). Kerusakan mangrove diidentifikasi disebabkan berasal dari tindakan pembalakan, ahli fungsi kawasan dan perubahan hidrologi pesisir. Sementara itu berdasarkan hasil FGD di tingkat desa, kawasan mangrove yang rusak dinilai telah berdampak pada produksi perikanan karena hilangnya area ruaya bagi ikan-ikan yang memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu masyarakat di lima desa yakni Mamulusan, Kindandal, Okumel, Tangkop dan Tomboniki bersepakat untuk melakukan rehabilitasi yang dimulai dari pembuatan Nurseri Mangrove (Pembenihan /Pembibitan Mangrove), dan dari hasil Nurseri Mangrove tersebut telah dihasilkan sekitar 1.500 bibit mangrove jenis Tamok dan Sailong siap tanam.

Dengan menggunakan momentum Word Fisheries Day kami bersama seluruh stakeholder, Pemda Bangkep, TNI, Polri, Masyarakat, KPH, KPA dan Pelajar bersama-sama melaksanakan kegiatan penanaman 500 bibit mangrove perdana di kawasan pantai desa Mamulusan Kec. Liang Kab. Bangkep, hal ini tentunya akan dilakukan juga di beberapa desa yang kawasan mangrovenya teridentifikasi mengalami kerusakan. Tujuan kegiatan ini dilaksanakan tentunya untuk mendorong partisipasi masyarakat  dan pihak lainya yang ada di Kab. Bangkep untuk memulai aksi-aksi rehabilitasi mangrove di kawasan pantai. Dan Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan penanaman mangrove kemarin di kawasan pantai desa Mamulusan Kec. Liang Kab. Bangkep berhasil dengan sukses dan harapan kami kedepanya semoga mangrove yang kita tanam bersama ini dapat tumbuh besar dan akan kembali mendatangkan manfaat bagi manusia, ekosistem dan alam di Banggai Kepulauan ini, tutup Andi Faisal Alwi. (***)

Sumber : Polsek Liang/Ruhil
© Copyright 2022 - MITRAPERS ONENEWS