Breaking News

Dua Minggu Menghilang, Orang Tua Berharap Anak Gadisnya Segera Ditemukan

Luwuk - Nasib malang menimpa ibu dua anak inisial RM, warga Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Pasalnya, anak gadisnya inisial (H) usia 19 tahun telah hilang sejak dua Minggu yang lalu tepatnya tanggal 25/7/2024 sekitar jam 05.00 WITA tanpa diketahui kemana perginya dan hingga saat ini menurut RM anak sulung dari dua bersaudara tersebut belum juga kembali.

RM menuturkan bahwa usai menghilang, pihak keluarga sudah berusaha mencari keberadaan anak gadisnya tersebut namun tidak membuahkan hasil.

Setelah pencarian gagal, lima hari kemudian, pihak RM melaporkan kepihak berwajib dalam hal ini kepolisian resort Banggai sebagaimana surat tanda laporan polisi, Nomor : STTLP/01/VII/Res.Banggai tertanggal 30 Juli 2024 tentang laporan "Anak Hilang".

Saat ditanya, kepada media ini (4/8), RM menceritakan kronologi singkat sebelum kejadian anaknya menghilang yang mana keluarga menduga ada kaitannya dengan permasalahan yang terjadi sebelumnya sampai keluarga melaporkan kepihak berwajib.

"Sebelumnya pernah ada permasalahan dengan seorang lelaki yang waktu itu sama-sama kuliah disalah satu Universitas di kota Luwuk. Waktu itu, hubungan anak saya dengan lelaki itu ditolak oleh keluarga laki-laki dengan alasan anak saya bukan sarjana", ucap RM

Lanjut RM, kalau setelah kejadian itu, diputuskan untuk dipisahkan dan anak gadisnya inisial (H) disekolahkan di sekolah komputer yang ada di kota Luwuk.

Belakangan, menurut RM diketahui kalau keluarga lelaki tersebut adalah kakak dari lelaki itu yang ternyata seorang tenaga pengajar/dosen di Universitas Swasta dimaksud.

Singkat cerita, setelah (H) sudah aktif di sekolah barunya (sekolah komputer), tanpa diketahui ibu korban ternyata lelaki tersebut masih berhubungan dengan anaknya (H) melalui Hand Phone. Padahal sebelumnya, anaknya sudah ditolak karena bukan sarjana.

Dugaan RM ini dibuktikan saat tanpa sengaja orang tua (RM) korban menemukan HP tersebut (25/8) dan bertanya kepada korban, "HP siapa ini ? saat itu korban menjawab, "HPnya (E) !".

Mendengar jawaban dari anak gadisnya tersebut, sontak ibu korban menyita HP tersebut. Lalu RM menelpon (E) dan bertanya, "kenapa masih kaseh HP, knp masih berhubungan dengan anak saya, sedangkan kamu sudah hina anak saya dengan memgatakan bukan sarjana ?".

Usai menelepon E, ibu korban keluar sebentar dan ketika kembali anak gadisnya sudah tidak berada dirumah.

Setelah menunggu beberapah saat, orang tua korban tersadar dan merasa khawatir karena (H) tidak kembali kerumah. Kemudian ibu korban menelpon dan juga mengirim pesan cat kepada (E) untuk menyakan kalau-kalau anak gadisnya berada di kediaman (E) namun telpon tidak diangkat dan cat WhatsApp pun tidak dibalas.

Ibu korban menuturkan cat WhatsApp (WA) yang dikirimkan ke kontak WA Ibu (E) berbunyi, "ibu apa ini HP ibu yang kasih ke (H) ? Maaf Bu, saya baru tau !".

Dengan bukti HP tersebut, orang tua korban menduga menghilangnya anak gadisnya itu ada kaitannya, apa terlebih kalau sudah dibuka pola pengaktifan layar HP supaya ditau, siapa otak kejadian ini.

Atas bukti HP milik E yang ia (ibu korban) sita di tangan anak gadisnya, ibu korban menduga (E) ada hubungannya dengan menghilangnya anak sulungnya. Dan ibu korban mempertanyakan kenapa pihak petugas penegak hukum tidak memintai keterangan sesuai hukum yang berlaku kepada E pemilik Hand Phone yang dipegang anak gadisnya yang hilang.

"Kenapa itu pemilik HP tidak ditahan dulu sebelum korban ditemukan karena HP ini miliknya yang ada ditangan korban, hingga anak saya hilang begini ?", kata korban penuh tanya.

Kepada media ini, ibu korban mengaku merasa khawatir atas nasib anak gadisnya dan berharap pihak kepolisian dalam hal ini Polres Banggai bisa membantu menemukan anak gadisnya yang hilang lebih kurang 3 Minggu.

"Saya sangat khawatir Pak, anak saya sudah dua minggu belum juga ditemukan, saya berharap pihak polisi bisa membantu menemukan anak saya", tandasnya.

Ibu korban menambahkan sembari mempertanyakan kenapa pemilik HP (E) tidak dimintai keterangan bahkan bila perlu ditahan selama korban belum ditemukan karena bukti HP tersebut.

"Kalau memang pemilik HP tidak ada dalam tersangkut kejadian ini, lantas kenapa HP itu ada sama anak saya !? Harusnya melalui pemilik HP, petugas kepolisian bisa melacak keberadaan korban, minimal meminta pemilik HP membuka pola/sandi untuk mengaktifkan layar HP serta mengusut tuntas hingga menemukan siapa otak dari kejadian ini, lagi pula bukti kuat kalu HP dia (E) yang kaseh, nomor WA nya pemilik HP ada di ponselnya korban !", terang ibu korban.

Kepada awak media ini, ibu korban berharap anak gadisnya bisa kembali kerumah dalam keadaan sehat dan tak kurang suatu apapun semabaei meminta pihak kepolisian bisa membantu menemukan keberadaan anak gadisnya melalui alat bukti Hand Phone milik (E) yang disitanya dari tangan anaknya.

"Saya berharap anak saya bisa kembali dengan selamat dan tak kurang suatu apapun, saya juga meminta kepada pihak kepolisian bisa membantu menemukan anak saya mengingat laporan saya sudah dua Minggu dan belum ada penyampaian apapun kepada saya. Dan kepada handai taulan yang menemukan atau mengenali keberadaan anak saya, kiranya mohon bantuannya untuk menghubungi keluarga atau menyampaikannya ke pihak berwajib setempat, atasnya saya ucapkan terima kasih", tutup ibu Korban.

Sampai berita ini diterbitkan, belum diperoleh informasi dari pihak kepolisian terkait perkembangan laporan Anak Hilang dari orang tua korban. (red)
© Copyright 2022 - MITRAPERS ONENEWS