Pakai Batik Nambo, Bukti Kecintaan Win-Hepy pada Seni dan Budaya Lokal Kabupaten Banggai

Banggai - Penguasaan panggung kembali ditunjukan oleh Paslon Nomor Urut 2 Win-Hepy dalam debat publik kedua yang digelar oleh KPU Banggai pada Minggu (10/11/2024).

Topik yang dibahas seputar Pemerintah Daerah yang baik dan benar serta berkesinambungan, pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang berwawasan lingkungan dan peningkatan sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Banggai.

Kali ini, Paslon Win-Hepy tampil dengan apik dan berbudaya, menggunakan kemeja Batik hasil kerajinan tangan dari Kecamatan Nambo, bermotif burung Maleo (machrocephalon Male) kembali menegaskan bahwa paslon Win-Hepy begitu peduli dengan seni dan budaya lokal sebagai bentuk penghargaannya kepada seni dan budaya lokal.

Diketahui, Herwin Yatim adalah sosok pemimpin merakyat dan peduli tentang seni dan budaya berbasis kearifan lokal sebagaimna prestasinya dalam mengangkat martabat seni dan budaya lokal khususnya Tenun dan Batik Nambo yang menjadi ikon seni dan budaya Kabupaten Banggai baik dikancah Nasional maupun internasional.

Tak hanya itu, Herwin Yatim dikenal sebagai tokoh inspiratif melalui inovasinya dibidang kebersihan lingkungan dengan suksesnya Program PINASA hingga meraih penghargaan Piagam ADIPURA berturut-turut.

Disamping berhasil membangun kesadaran arti pentingnya kebersihan melalui PINASA (Pia Na Sampah Ala), Herwin juga mampu melahirkan ikon baru dibidang kelautan sebagai wujud dari dukungan terhadap Budaya dan Kepariwisataan Daerah melalui ikan ikonik perairan pesisir Kabupaten Banggai yakni Chardinal Fish atau dalam bahasa daerah dikenal dengan sebutan Bahangkanga atau Bibisan.

Bagi seorang politisi berpengalaman, Herwin Yatim tentunya memerlukan analisis sosial politik yang terlegetimasi atas kebutuhan-kebutuhan rakyat untuk mewakili tuntutan perubahan.

Berpasangan dengan Hepy Yeremia Manopo, turut melengkapi kolaborasi kepemimpinan yang dibutuhkan rakyat kabupaten banggai untuk lima tahun mendatang. 

Hadirnya Paslon Win-Hepy yang faham tinjauan sosio-historis tentunya sudah teruji kemampuannya dalam mengidentifikasi kebutuhan dasar masyarakat sehingga penting kedepan rakyat menilai perilaku pemimpin yang benar-benar ingin bekerja nyata demi terwujudnya banggai yang lebih maju dan sejahtera. (*)