Desa Sapelang, Kabupaten Banggai Kepulauan - Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, "Yayasan Blue Alliance" melakukan pelatihan pengembangan masyarakat pesisir pada Kamis (29/5/2025).
Pertemuan yang sudah terselenggara ke-5 kali ini menggunakan metode PRA (Partisipatif Rural Appraisal) yang melibatkan masyarakat lokal dalam proses perencanaan, pengumpulan data, analisis, dan implementasi kegiatan pembangunan yang berkelanjutan
Idham Malik, staf Blue Alliance, mengatakan bahwa metode PRA membantu memastikan bahwa kegiatan pembangunan relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Kegiatan pendamping seperti ini biasanya terjadi selama 2 tahun atau sampai berhasil," ucap Idham.
Yayasan Blue Alliance sendiri merupakan Organisasi Nirlaba Internasional yang bergerak di perlindungan sumber daya maritime dan sudah berpengalaman dalam kegiatan perlindungan ekosistem laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir di berbagai belahan dunia.
Irwanto Diasa, sebagai aktivis lokal turut hadir memberikan motivasi kepada peserta pelatihan untuk memanfaatkan kegiatan ini sebaik mungkin untuk memperluas wawasan dan mengembangkan kemampuan personal.
"Kegiatan ini memang khususnya di sektor marine ekonomi," jelas Irwanto.
Ahiin, aparat desa dan juga ketua Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kelautan Desa Sapelang menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat cocok dan bermanfaat bagi desa Sapelang yang mayoritas adalah nelayan dan memiliki destinasi wisata maritim "Pantai Kayu Bas".
"Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini," tambah Ahiin.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat pesisir Desa Sapelang dapat lebih mandiri dan berdaya saing dalam mengelola sumber daya laut dan mengembangkan ekonomi lokal yang berkelanjutan. (ID/Kabiro)
Social Header