Banggai - KPU Kabupaten Banggai menggelar rapat pleno terbuka penetapan calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Banggai pada pemilihan serentak tahun 2024 pada Rabu (7/5/2025).
Namun ada sejumlah media yang tidak mendapat akses masuk melakukan tugas jurnalistiknya untuk memberikan informasi ke masyarakat terkait acara yang dilakukan oleh KPU. Banggai.
Dari penuturan salah satu awak media, mengatakan kalau sejumlah awak media yang mencoba masuk tidak diperkenankan oleh petugas dari KPU Banggai yang telah menjaga didepan pintu pagar Kantor KPU Banggai dengan alasan bahwa awak media yang bisa masuk untuk melakukan peliputan adalah media yang sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) dalam arti sudah ada kerja sama dengan KPU Banggai.
Akibatnya sejumlah Wartawan (awak media-red) pulang tanpa mendapatkan berita untuk disajikan kepada masyarakat.
Padahal para wartawan/media mempunyai hak yang sama untuk kemudian mendapatkan berita, terlepas dengan adanya MoU media dengan KPU namun media lainya punya hak juga untuk mendapatkan informasi.
Terkait dengan hal tersebut Komisioner KPU Banggai divisi Perencanaan Data dan lnformasi (Rendatin) Abd Rauf R.A Barri yang di hubungi melalui chat WhatsApp oleh awak media yang hendak meliput tidak ditanggapi walaupun terlihat dilayar android pesan sudah terbaca.
Terkait hal ini, mantan Komisioner KPU Banggai Makmur Manesa sangat menyayangkan terkait adanya awak media atau wartawan yang tidak bisa mendapatkan akses masuk untuk melakukan peliputan di KPU.
Dikatakannya, tidak ada pembatasan media untuk meliput kegiatan KPU. Justru KPU Banggai berterimakasih kepada para media/Wartawan yang akan meliput, dengan begitu informasi kegiatan KPU tersebar luaskan kepada publik, ucap Makmur.
Makmur menambahkan, meskipun ruangan terbatas, KPU tetap memberikan akses dengan mengatur waktu, misalnya saat pengambilan gambar atau wawancara.
"Dalam peraturan KPU tidak ada mencantumkan pembatasan media/wartawan untuk meliput kegiatan KPU, kalau terkendala ruangan KPU bisa membuat pengaturan sesi dokumentasi dan bukan kemudian membatasi akses masuk untuk melakukan peliputan," tutup Makmur Manesa. (**)
Social Header