Bangkep - Sekretariat IKMBM Makasar selama ini telah menjadi alternatif rumah singgah oleh banyak pasien Bangkep yang di rujuk ke makasar, Pasalnya kota makasar merupakan kota tujuan utama rujukan pasien disebabkan Lengkapnya dokter Ahli dan Teknologi Kesehatan sementara para pasien rata-rata tidak memiliki kenalan atau keluarga yang bisa jadi tumpangn pra dan pasca perawatan kecuali di penginapan atau hotel tentu dengan biaya yang sangat mahal
Rafil Lanusi Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Banggai Kepulauan Makasar (IKMBM) Jumad 23 Mei 2025 Kepada Mitrapers.onenews.co.id menyampaikan Kepuasan dan kebahagiaan karena Organisasi IKMBM, Sekretariat dan Pengurus bisa memberikan manfaat buat sesama saudara-saudara dari Bangkep yang ditimpa kemalangan.
"Bagi kami ini merupakan sebuah pengabdian dan ibadah tidak hanya menampung bahkan terkadang anggota IKMBM ikut mendampingi para pasien dan mencari solusi buat yang kesulitan", ucap Rafil Lanusi.
Apri Sinduan selaku Pembina IKMBM, dirinya menyampaikan keprihatinanya, pasalnya akhir-akhir ini terjadi peningkatan kunjungan pasien dan keluarga pasien yang sangat drastis.
"Bisa 5 sampai 6 pasien dengan keluarga pendamping dan nyaris tidak pernah putus datang silih berganti dan kapasitas sekretariat sudah tidak muat lagi. Saya sudah intruksikan ade-ade (adik-adik-red) untuk geser keluarga pasien lain ke kos-kos mahasiswa, kita utamakan orang sakit dulu", ungkap Apri.
Ditambahkannya pula bahwa pihaknya terpaksa menghentikan agenda-agenda rutin organisasi seperti Diskusi, Kajian dan Pengembangan Kearifan lokal seperti latihan kesenian tradisional yang berpotensi mengganggu kenyamanan para pasien.
Sebut saja Herawati Masani, pasien Rujukan asal Kecamatan Bulagi , Banggai Kepulauan saat di wawancarai awak media ini via VC mengaku sudah 3 Bulan menginap di Sekretariat IKMBM selama berobat, suaminya sementara sudah balik ke Bangkep karena urusan tugas.
"Kalu sementara dirawat adik-disini yang gantian jaga dan besuk di RS. Kalau tidak ada tempat ini alternatif lain ya harus kos atau penginapan tentu dengan biaya yang lebih besar dan tidak ada kenalan yang salin membantu seperti di tempat ini saya sering prihatin kalu lagi ful pasien yang nginap adik-adik disini yang harus bergeser dan tidur berimpitan di tempat seadanya", imbuh Herawati.
Segenap Pengurus IKMBM dalam segala keterbatasan telah berbuat untukembantu meringankan beban keluarga dan pasien yang membutuhkan pertolongan.
"Berharap uluran tangan dari pemerintah Banggai Kepulauan dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati dan DPRD juga diminta ikut andil memfasilitasi tempat kami sebagai bentuk tanggung jawab sosial", tutup Rafil Lanusi. (Irwanto Diasa)
Social Header