Rapat tersebut dihadiri Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Rieki Indra Brata Manggala, didampingi Kanit Gakkum Satlantas AKP Darwis Yanuarta, serta Kepala Cabang PT Jasa Raharja Jakarta Timur bersama Tim Pelayanan. Sejumlah perwakilan instansi terkait bidang lalu lintas dan transportasi juga turut serta.
Dalam forum, peserta rapat menyoroti berbagai persoalan lalu lintas, khususnya titik-titik rawan kecelakaan yang masih menjadi perhatian bersama. Pemetaan wilayah rawan laka ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan strategi pencegahan kecelakaan lalu lintas sekaligus menekan angka korban jiwa maupun luka.
Sejumlah agenda strategis disepakati, di antaranya:
- Operasi gabungan lintas instansi untuk meningkatkan ketertiban lalu lintas dan menekan pelanggaran.
- Sosialisasi pembayaran pajak kendaraan bermotor, guna meningkatkan kepatuhan masyarakat serta optimalisasi penerimaan negara/daerah yang mendukung pembangunan infrastruktur keselamatan lalu lintas.
- Kampanye keselamatan lalu lintas dengan melibatkan sekolah, komunitas, dan masyarakat umum, untuk menanamkan budaya tertib sejak dini.
Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Rieki Indra Brata Manggala, menegaskan bahwa kolaborasi antarinstansi merupakan kunci utama menekan angka kecelakaan.
“Kami mengapresiasi peran aktif Jasa Raharja yang tidak hanya memberikan santunan kepada korban kecelakaan, tetapi juga terlibat langsung dalam berbagai program pencegahan,” ujarnya.
Perwakilan Jasa Raharja Jakarta Timur menambahkan, forum ini merupakan bentuk nyata komitmen lintas sektor dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Dengan sinergi yang semakin erat, program-program keselamatan lalu lintas diharapkan lebih efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Rapat FKLL ditutup dengan kesepakatan bersama untuk terus memperkuat koordinasi antarinstansi dalam setiap program pencegahan kecelakaan. Forum ini juga menjadi momentum membangun kesadaran kolektif bahwa keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga publik, maupun masyarakat sebagai pengguna jalan.
(Laporan: Supriyadi)
Social Header