Massa aksi berasal dari berbagai universitas di Palu dan sekitarnya, organisasi masyarakat, serta komunitas pekerja. Mereka menyuarakan sejumlah tuntutan terkait kebijakan pemerintah daerah.
Uniknya, aksi tersebut berlangsung tanpa insiden anarkis, penjarahan, maupun perusakan fasilitas umum. Para peserta memilih menyampaikan aspirasi dengan damai sesuai aturan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa dan elemen masyarakat yang berdemo secara tertib.
“Saya bangga karena saudara-saudara sekalian telah menyampaikan aspirasi dengan cara yang bermartabat dan damai. Pemerintah Provinsi bersama DPRD akan mencatat dan menindaklanjuti tuntutan ini sebagai agenda penting untuk dievaluasi,” ujarnya di hadapan massa.
Seorang warga yang menyaksikan jalannya aksi turut memberi apresiasi. “Demo menyampaikan aspirasi rakyat harus sesuai aturan, bukan anarkis apalagi perusakan dan penjarahan,” ungkapnya.
Keamanan aksi juga dijaga oleh personel TNI dan Polri Sulawesi Tengah. Berkat koordinasi yang baik, kegiatan berjalan lancar hingga selesai.
Sejumlah tuntutan yang disampaikan massa kini masuk agenda penting Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan DPRD untuk dibahas lebih lanjut. Aksi damai ini diapresiasi sebagai contoh positif bagi gerakan mahasiswa dan elemen masyarakat di daerah lain di Indonesia. (red)
Social Header