Panen kali ini dilakukan pada lahan 1 hektare milik satu kelompok tani dengan varietas padi Jiheram. Hasil uji sampling menggunakan metode ubinan menunjukkan produksi mencapai 8,4 ton per hektare.
Desa Kembang Mertha sendiri memiliki luas baku sawah 325 hektare dengan total produksi gabah kering panen sekitar 2.600 ton. Sementara itu, Kecamatan Masama memiliki lahan baku sawah 3.123 hektare dengan luas tanam 4.081 hektare. Artinya, Masama menyumbang sekitar 12 persen dari total produksi padi di Kabupaten Banggai.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Banggai, Hendra Chakra Abdul Ghani, SP., M.Si., menegaskan pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada petani. “Tidak hanya melalui penyuluhan, tetapi juga bantuan langsung berupa sarana produksi, baik benih, pupuk, pestisida, maupun alat pra dan pasca panen,” ujarnya.
Camat Masama, Hidayat Dulu, S.Sos., M.H., menyampaikan bahwa panen raya ini merupakan bukti kerja keras bersama antara petani dan pemerintah.
“Masama siap mendukung Astacita Presiden Republik Indonesia tentang ketahanan pangan, sekaligus menyukseskan program Gerbang Pangan Pemerintah Daerah. Produksi 4,8 ton per hektare ke depan akan terus meningkat dengan sinergitas petani dan pemerintah,” tegasnya.
Bupati Banggai, Ir. H. Amiruddin, SP., MM., AIFO, dalam sambutannya menekankan bahwa sektor pertanian, khususnya padi, adalah tulang punggung perekonomian masyarakat Banggai.
“Pemerintah daerah berkomitmen mendorong kemandirian pangan melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian, penguatan peran penyuluh dan kelompok tani, pemanfaatan teknologi pertanian modern, serta peningkatan akses pasar bagi hasil panen petani,” kata Bupati.
Ia berharap berbagai upaya tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan Kabupaten Banggai sebagai salah satu lumbung pangan berdaya saing di Sulawesi Tengah.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga membuka sesi tanya jawab dengan masyarakat, berbagi pengalaman bertani, hingga memberikan tips penggunaan pupuk dan pestisida secara tepat. Ia menampung aspirasi warga terkait infrastruktur pertanian, mulai dari jalan produksi hingga sistem irigasi persawahan.
Sebagai penutup acara, Bupati Amiruddin mencoba langsung mengoperasikan mesin panen terpadu (combine harvester) yang berfungsi memotong, merontokkan, sekaligus membersihkan gabah dari jerami. (rin)
Social Header