Mamosalato, Morut – Kurangnya kontrol dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali Utara diduga menjadi salah satu penyebab labilnya kinerja sejumlah tenaga pendidik di wilayah terpencil, termasuk di SD Negeri Dusun Kamunjang, Desa Sea, Kecamatan Mamosalato.
Informasi yang dihimpun oleh Mitrapers.onenews (26/9/2025), sejumlah warga Dusun Kamunjang menyampaikan keluhan terkait minimnya kehadiran kepala sekolah di SDN Kamunjang. Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah seorang guru di sekolah tersebut.
Menurut keterangan sumber internal sekolah, kepala sekolah jarang hadir dalam melaksanakan tugas pokoknya.
“Dalam sebulan, kehadirannya di sekolah tidak sampai 50 persen. Paling hanya sekitar tujuh hari saja, selebihnya di luar sekolah,” ujar seorang guru kelas yang enggan disebut namanya.
Fakta ini dianggap tidak elok, sebab sekolah di wilayah terpencil seperti Dusun Kamunjang justru membutuhkan figur kepala sekolah yang profesional dan berdedikasi tinggi. Kehadiran pimpinan dinilai penting sebagai pembimbing umum bagi para guru dan peserta didik yang masih menghadapi berbagai keterbatasan.
Menanggapi hal tersebut, seorang guru sekaligus bendahara sekolah menyampaikan bahwa mereka tidak terlalu mempermasalahkan ketidakhadiran kepala sekolah, karena sebagian pekerjaan administratif berbasis komputer dan internet masih ditangani langsung oleh kepala sekolah.
“Kami belum memiliki kemampuan yang cukup di bidang komputerisasi, jadi tugas-tugas tertentu tetap dikerjakan oleh kepala sekolah,” ungkapnya.
Pihak media kemudian mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada kepala sekolah bersangkutan melalui sambungan telepon. Dalam keterangannya, kepala sekolah membenarkan bahwa dirinya memang belum dapat hadir secara penuh di sekolah karena sedang mendampingi anaknya yang tengah menjalani pengobatan intensif di luar daerah.
“Betul, selama ini saya sering di luar karena anak saya sakit dan membutuhkan perawatan dokter spesialis,” ujarnya singkat.
Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Dusun Kamunjang berharap agar pihak Dinas Pendidikan lebih selektif dalam menempatkan tenaga pendidik, khususnya di wilayah-wilayah yang masih tertinggal.
“Kami berharap penentu kebijakan di bidang pendidikan bisa lebih cermat menempatkan guru dan kepala sekolah. Kinerja dan kemampuan guru sangat menentukan masa depan anak-anak kami. Kualitas dan kuantitas pendidik itu syarat wajib,” tuturnya sembari tersenyum.
Social Header