Nambo, Banggai — SMK Negeri 3 Luwuk turut ambil bagian dalam kegiatan Kemah Ranting Pramuka Kwarran Nambo 2025 yang berlangsung sejak 1 hingga 4 Oktober 2025. Kegiatan ini mengusung tema umum “Mengasah Keterampilan, Menjalin Persaudaraan, Menuju Pramuka yang Unggul” serta mengangkat tema khusus “Mosa’angu’”, yang dalam bahasa daerah Banggai berarti “Bersatu”.
Tema ini mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong antar peserta Pramuka dari berbagai sekolah di Kecamatan Nambo, yang diharapkan menjadi pondasi pembentukan karakter generasi muda.
Perkemahan tersebut digelar di Bumi Perkemahan Maleo, Desa Koyoan, Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Kepala SMK Negeri 3 Luwuk, Harun, S.Pd, menyampaikan bahwa sekolahnya mengirimkan kontingen sebanyak 30 peserta, terdiri dari 10 putra, 10 putri, dan 10 anggota Dewan Kerja Ranting (DKR), serta dua pembina pendamping.
Menurut Harun, keikutsertaan sekolah dalam kegiatan kepramukaan ini merupakan bagian dari pendidikan karakter dan pembinaan generasi muda agar memiliki jiwa tangguh, disiplin, dan berjiwa sosial tinggi.
“Kami mendukung penuh kegiatan Pramuka karena sangat relevan dengan pembentukan karakter siswa. Melalui kemah seperti ini, anak-anak belajar mandiri, bekerja sama, dan menanamkan rasa cinta tanah air,” ujarnya.
“Dengan semangat Mosa’angu’, kami ingin peserta memahami pentingnya persatuan dalam keberagaman. Nilai ini sangat penting dalam mewujudkan generasi yang kuat dan siap menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Sementara itu, pembina pendamping Patria Kuna, yang juga Wakasek Bidang Kesiswaan SMK Negeri 3 Luwuk, mengatakan seluruh peserta dalam kondisi baik dan bersemangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
“Aman, selalu semangat, sehat walafiat. Semoga kondisi ini terus terjaga hingga kegiatan berakhir,” ujarnya saat ditemui di lokasi kemah, Sabtu (4/10/2025).
Dalam kegiatan kemah ranting tersebut, para peserta mengikuti enam jenis lomba, yakni Semboyan dan Isyarat, Peraturan Baris Berbaris (PBB), Cerdas Cermat, Yel-Yel Kreasi, Pentas Seni, serta Menu Tradisional.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan, mempererat persaudaraan, serta menjadi ajang seleksi menuju Jambore Nasional bagi tingkat penggalang (SD dan SMP) dan Raimuna Nasional (Rainas 2027) bagi tingkat penegak.
“Melalui kemah ranting ini, diharapkan menjadi ajang silaturahmi, pembentukan karakter, serta pemupuk semangat kebersamaan dan gotong royong. Semua ini menjadi bagian dari upaya membangun generasi muda menuju cita-cita Indonesia Emas,” jelas Harun.
Hingga menjelang penutupan, kegiatan masih menyisakan sejumlah agenda, di antaranya pionering (teknik kepramukaan) untuk tingkat penggalang, penjelajahan dan penyematan tanda kecakapan Bantara untuk penegak, serta pengukuhan DKR Kwarran Nambo dan penyalaan api unggun.
Rencananya, Kemah Ranting Pramuka Nambo 2025 akan resmi ditutup pada Sabtu (4/10/2025) yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Kwartir Ranting Nambo, pengukuhan DKR, serta pengumuman pemenang lomba selama kegiatan berlangsung.
Social Header