Nuhon, Banggai – Di tengah riak ombak dan perahu kayu yang bersandar di bibir pantai, Ketua KTNA Kabupaten Banggai, Irwanto Kulap, SP, memilih turun langsung menyapa para nelayan tradisional. Ia hadir bukan sekadar berkunjung, tetapi mendengar dan menyerap aspirasi mereka yang menggantungkan hidup dari laut.
Kegiatan tersebut dilakukan pada Kamis (18/12/2025), saat Irwanto menyambangi nelayan yang bersiap turun melaut di kawasan pesisir Kecamatan Nuhon, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Di sore hari yang cerah, para nelayan tampak mempersiapkan perahu sederhana bermesin dayung, lengkap dengan jaring berukuran kecil, alat tangkap tradisional yang menjadi tumpuan utama mereka mencari nafkah.
Pemandangan itu menjadi potret nyata ketangguhan nelayan kecil Banggai. Dengan peralatan seadanya, mereka tetap menantang luasnya lautan, berbekal pengalaman, keahlian turun-temurun, serta keyakinan untuk membawa pulang rezeki bagi keluarga.
Irwanto Kulap mengaku sengaja ingin melihat secara langsung kondisi riil nelayan di lapangan, termasuk kelengkapan alat tangkap yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Menurutnya, memahami persoalan nelayan tidak cukup dari laporan atau forum resmi, melainkan harus menyentuh langsung denyut kehidupan mereka.
“Seperti ombak yang tak pernah lelah menghantam pantai, begitu pula semangat para nelayan yang tak pernah padam dalam perjuangan mencapai kesejahteraan,” ujar Irwanto, menggambarkan kekagumannya terhadap daya juang nelayan tradisional.
Ia menegaskan, KTNA Banggai berkomitmen terus menjadi jembatan aspirasi petani dan nelayan, khususnya nelayan kecil yang masih bergantung pada alat tangkap tradisional. Hasil serapan aspirasi tersebut, kata dia, akan menjadi bahan perjuangan dalam mendorong kebijakan dan program pemberdayaan yang lebih berpihak.
Kunjungan ini sekaligus menjadi pesan simbolik bahwa “kapal besar” perjuangan KTNA Banggai terus bergerak dari darat hingga laut, menyertai para nelayan dalam upaya mewujudkan kehidupan yang lebih layak dan berkelanjutan.
Dengan penuh keyakinan, para nelayan kembali melaut. Lautan luas telah menanti, dan harapan akan masa depan yang lebih baik tetap terjaga di setiap kayuhan dayung mereka. (rin)

Social Header