Breaking News

Pasar Rakyat Bulagi Menyedihkan, Pasar Tanpa Fasilitas WC dan Air Bersih

Bulagi, Bangkep - Sabtu 26 Juli 2023, Pasar Bulagi, Kecamatan Bulagi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah merupakan salah satu Pasar paling strategis dan terbesar di wilayah barat Pulau Peling Kabupaten Banggai Kepulauan, ratusan bahkan ribuan masyarakat di Kecamatan Bulagi dan Kecamatan tetangga serta pedagang luar daerah melaksanakan giat jual beli mulai hasil kebun,kerajinan, pakaian dan Sembako. 

Sebut saja Hatima Panga, sosok pengelola Pasar Bulagi dengan insentif Rp. 400.000 per bulan memikul tanggung jawab besar mengelola Pasar, mulai dari penagihan retribusi, memediasi konplik pengguna Pasar sampai mengurus Sampah dan Semak Belukar yang Mengotori lingkungan Pasar. 

Kepada media Ibu pengelola Pasar Bulagi menyampaikan beberapa keluahan dan harapan di antaranya tidak ada satupun MCK yang berfungsi diakibatkan tidak adanya sumber air/Tampungan air samasekali, selain itu saptik tank yang tidak kondusif  menimbulkan bau ketika di gunakan. 

"Selain WC saluran pembuaangan air limbah yang tidak teratur membuat kasian kalau hujan banjir menggenagi hingga lutut persoalan seperti ini sudah diluar kemampuan kami sebagai pengelola kadang kalau uang kebersihan minim terpaksa saya tunggu insentif saya cair baru sewa orang babersih" ungkap Hatima

"Eka salah satu pemanfaat los Pasar mengaku untuk bisa menggunakan WC dirinya terpaksa membeli Tangki air tetapi saya gunakan pribadi kan milik sendiri toh" ungkap Eka hal itu dibenarkan oleh Mira Nasia pengguna los pasar yang terpaksa membangun WC sendiri di tanah pasar "mo bikin bagimana lagi tidak ada solusi lain" , utur Mira. 

Pasar sebagai pusat dan  puncak ekonomi warga yang  berpengaruh langsung dengan income percapita seharusnya mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah, misalnya "Tong Air" sebagai penunjang  pengguana pasar dalam memanfaatkan WC yang ada bukanlah fasilitas yang terlampau mahal, dari pantauan media Harga 1 Tong air hanya berkisar 2,5 sampai 3,5 Juta tergantung ukuran, Tetapi kenapa tidak bisa di adakan??? Entahlah sulit untuk di jelaskan, fenomena yang Sangat miris di tengah daerah yang katanya berjuang untuk rakyatya sejahtera. 

Ibu Hatima Selaku Pengelola Pasar, Ibu Mira dan Eka merupakan puncak gunung es dari ribuan pemanfaat pasar yang Binggung kepada siapa harus mengadu kesulitan mereka, Semoga Pemerintah daerah Bupati, DPRD khususnya OPD Terkait secepatnya merespone aspirasi mereka. (IDJ/Kabiro)
© Copyright 2022 - MITRAPERS ONENEWS