Dengan mengenakan busana berwarna cerah ala militer dan atribut merah putih, peserta dari komunitas difabel asal Kelurahan Nambo Bosaa, Kecamatan Nambo ini menyusuri rute karnaval di kota Luwuk sambil melambaikan bendera dan berinteraksi dengan penonton.
Kehadiran mereka disambut tepuk tangan dan sorakan hangat warga yang memadati jalan. Tak hanya itu, setiap titik yang dilalui, karnaval ini disambut meriah dan foto bersama oleh warga yang menunggu Berjam jam demi menonton karnaval tersebut.
Salah satu peserta mengungkapkan kebanggaannya bisa ikut serta. “Kami ingin menunjukkan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk ikut merayakan kemerdekaan. Justru ini momen untuk memperlihatkan semangat kami,” ujar Wardah Posumah, yang juga sebagai peserta difabel.
Karnaval ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, mulai dari pelajar, komunitas seni, hingga perwakilan instansi pemerintahan. Namun, penampilan para penyandang disabilitas menjadi sorotan warga karena membawa pesan inklusivitas dan kesetaraan.
Pemerintah Kabupaten Banggai mengapresiasi partisipasi mereka. Menurut panitia, keterlibatan difabel dalam kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bahwa perayaan kemerdekaan adalah milik semua warga negara, tanpa terkecuali.
Perayaan HUT RI di Luwuk tahun ini mengangkat motto “Bersatu untuk Indonesia Maju dan Inklusif”, selaras dengan semangat kebersamaan yang ditunjukkan seluruh peserta karnaval. (rin)
Social Header