Nambo, Banggai, Sulteng - Di pesisir Kelurahan Nambo Bosa, Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai, suara ombak yang dulu menenangkan kini berubah menjadi sumber kecemasan yang setiap hari menghantui warga.
Abrasi pantai kian mengikis daratan, membuat permukiman warga berada di ambang ancaman. Perubahan itu terasa begitu cepat. Dalam tiga tahun, jarak yang dulunya memisahkan laut dan rumah kini hampir lenyap.
“Dulu daratan pesisir itu masih jauh dari rumah kami,” tutur seorang warga pelan Senin (24/11/2025)
“Sekarang, abrasi sudah sampai di pondasi dapur. Setiap malam kami tidur sambil berharap ombak tidak menerjang lebih jauh", tambahnya.
Pada tahun 2024, pemerintah sempat membangun tanggul penahan ombak. Namun, konstruksi tersebut belum menjangkau seluruh garis pantai, sehingga banyak titik pesisir masih dibiarkan terbuka dan rentan digerus gelombang besar.
“Kami bersyukur waktu itu ada pembangunan tanggul, tapi karena belum sampai di wilayah kami, rumah-rumah ini tetap terancam, semoga di tahun 2026 ada lagi pembangunan tanggul lanjutan, supaya kami tidak hidup dengan ketakutan seperti sekarang.” ujar warga lainnya dengan nada penuh harap.
Setiap ombak besar yang menerjang menjadi pengingat betapa tipis batas antara aman dan bahaya bagi warga Nambo Bosa. Mereka menantikan perhatian dan tindakan nyata dari pemerintah demi menyelamatkan tempat tinggal yang sudah mereka huni turun-temurun. (Yus Mide)

Social Header