Rakor ini menjadi forum strategis untuk mengevaluasi capaian pembangunan sekaligus mempercepat pelaksanaan delapan agenda prioritas nasional yang terkandung dalam Asta Cita. Kehadiran kedua bupati mendapat perhatian karena dianggap konsisten dalam mengawal implementasi kebijakan pusat di tingkat daerah.
Bupati Banggai dan Bupati Poso menjadi sorotan dalam rakor ini karena keduanya dinilai sebagai figur kepala daerah yang memiliki kinerja menonjol, komitmen kuat terhadap agenda pembangunan nasional, serta mampu menerjemahkan Asta Cita ke dalam program nyata di daerah masing-masing.
Ir. Amirudin Tamoreka dikenal sebagai kepala daerah dua periode yang berhasil menjaga stabilitas daerah, mempercepat program infrastruktur dan mendorong penguatan ekonomi lokal di Banggai. Sementara itu, dr. Verna G.M. Inkiriwang dikenal sebagai pemimpin perempuan yang tegas, visioner dan dekat dengan masyarakat.
Di bawah kepemimpinannya, layanan kesehatan, pendidikan, dan program pemberdayaan ekonomi di Kabupaten Poso menunjukkan perkembangan signifikan.
Kedua bupati ini juga dinilai sebagai pemimpin yang memiliki pendekatan kolaboratif, mampu membangun sinergi antardaerah serta aktif memastikan agenda prioritas pusat benar-benar dirasakan masyarakat hingga tingkat desa.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan bahwa pelaksanaan Asta Cita membutuhkan kekompakan seluruh kepala daerah di Sulteng.
“Asta Cita adalah peta jalan pembangunan nasional. Pemerintah provinsi tidak bisa bekerja sendiri. Kami membutuhkan komitmen kuat dari setiap kepala daerah, dan hari ini Banggai serta Poso menunjukkan contoh itu,” ujar Gubernur.
Ia menambahkan bahwa percepatan pembangunan dapat dicapai jika program pusat, provinsi dan kabupaten bergerak sejalan.
“Ketika daerah bergerak searah dengan prioritas nasional, hasilnya akan lebih cepat terlihat. Saya mengapresiasi Bupati Amirudin dan Bupati Verna yang terus memastikan Asta Cita diterjemahkan dalam kerja konkret di daerah masing-masing,” tegasnya.
Bupati Banggai Ir. Amirudin Tamoreka menegaskan bahwa Asta Cita menjadi panduan utama pembangunan daerah.
“Asta Cita bukan sekadar dokumen. Ini adalah arah pembangunan yang harus kita laksanakan secara terukur dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Poso dr. Verna G.M. Inkiriwang menilai keberhasilan implementasi Asta Cita memerlukan kolaborasi lintas kabupaten.
“Tidak ada daerah yang bisa jalan sendiri. Kita harus bergerak bersama agar Asta Cita benar-benar dirasakan sampai ke tingkat desa,” kata Verna.
Rakor Evaluasi Asta Cita di Luwuk menjadi momentum penting untuk mengharmonisasi kebijakan nasional dan daerah, sekaligus memperkuat posisi Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso sebagai dua daerah yang berada di garis depan akselerasi pelaksanaan agenda prioritas pemerintah pusat. (red)
Social Header